Laporkan Penyalahgunaan

Berlibur dengan Slow Travel

Posting Komentar

Image : istockphoto.com


Traveling pasti sudah nggak asing buat kalian yang sering berlibur. Traveling ke suatu tempat baru, car sharing bareng temen, menikmati berbagai macam keindahan, mencicipi berbagai kuliner dan mengenal budaya daerah yang pasti mencari suasana baru yang bisa menyegarkan pikiran setelah lelah bekerja. Tapi nggak jarang, kamu malah lebih lelah setelah pulang liburan. Padahal tadinya kamu berharap berlibur akan membuat lebih segar dan bersemangat. Nah, kalo kamu pernah mengalaminya, mungkin slow travel (liburan santai) cocok buat kamu.

Slow travel adalah sebuah pergerakan yang muncul sebagai solusi mengatasi kelelahan dan keriuhan ketika menjalani perjalanan seperti turis pada umumnya. Slow travelling juga mengajak kita untuk mengenali secara mendalam tempat wisata yang dikunjungi dengan cara yang santai sehingga kita tidak terburu-buru untuk berpindah dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya. Bisa diartikan juga bahwa gaya liburan slow travel ini tidak terpaut pada seberapa tempat wisata yang kita kunjungi dan tidak ada target yang dicapai. Berbeda dengan gaya liburan pada umumnya, yang mengutamakan kuantitas tempat yang akan dikunjungi namun tidak menikmati setiap momen perjalanan lebih mendalam. slow travel membuat kita dapat mengeksplor, budaya, kebiasaan, dan nilai yang dianut oleh wilayah setempat dengan ritme pelan namun penuh kesan dan bermakna.

Yang perlu di garis bawahi bahwa slow travel bukanlah perjalanan yang dapat dinikmati oleh semua orang. Perjalanan ini adalah pilihan bagi mereka yang ingin memperkaya dan memperdalam pengalaman ketika melakukan perjalanan. Kata “Slow” disini bisa berarti benar-benar lambat, jika kamu adalah tipe orang yang aktif dalam melakukan perjalanan maka memilih slow travel dengan ritme yang lambat tentu saja akan membuat kamu frustasi. Terlebih dengan adanya moto tak resmi slow travel, “There’s Always Another Trip” tentu saja tidak berlaku bagi semua traveler, terutama bagi mereka dengan anggaran terbatas. Perlu diingat bahwa slow travel adalah pola pikir dan bukan sebuah destinasi, lakukanlah perencanaan secara matang sebelum benar-benar melakukannya. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencoba slow travel di perjalananmu selanjutnya?



Related Posts

Posting Komentar